Posted on Leave a comment

Menemukan Beton yang Dapat Mengoreksi Keretakannya Sendiri

Plat bordes – Kwalitas bahan bangunan jadi salah satu perhatian orang dikala akan membangun rumah atau gedung perkantoran. Jikalau material bangunannya tak baik, bangunan dapat kencang retak dan malah ada yang roboh hingga menyebabkan kecelakaan fatal. Kalaupun tak menonjol retak di permukaan, material bangunan yang jelek dan penuh celah juga seringkali memunculkan resapan air yang nantinya buat ruangan menjamur serta bau apek.

Jikalau beton telah retak, paling lazimnya akan kembali ditambal dengan tambahan semen. Namun ya itu petunjuk bangunanya telah rapuh. Nah ini ada inovasi baru yang dapat mengakhiri seluruh keresahan itu. Seorang ilmuwan Belanda sukses membikin beton yang dapat ‘menyembuhkan’ keretakannya sendiri. Tanpa perlu tambalan semen, beton yang mengalami keretakan dapat tumbuh sendiri mengisi celah yang kosong

Kalian mungkin kerap kali galau memandang beton yang mulai retak, malah hampir roboh. Mungkin keresahan itu pula yang dinikmati oleh sebagian peneliti dari Delft University of Technology di Belanda. Seorang profesor bernama Henk Jonkers menemukan bahwa ada materi yang dapat dipakai untuk menanggulangi dilema keretakan ini dengan harga besi beton yang murah.

Kerusakan beton ini kecuali berbahaya juga seringkali jadi sumber pengeluaran paling besar dari tarif perawatan gedung. Makanya jikalau inovasi Jonkers ini telah tersebar luas, bakal banyak banget orang yang dapat memanfaatkan teknologi ini. Tidak perlu lagi ada kekhawatiran gedung bakal retak atau roboh jikalau teknologi self-healing concrete atau beton yang dapat ‘menyembuhkan’ diri ini benar-benar dapat disempurnakan.

Sebagaimana diinfokan dari, Jonkers dan regu penelitiannya menemukan bahwa ada sebuah materi alam berbentuk kuman yang dapat dengan natural mengisi keretakan dalam material beton. Jonkers memilih kuman baccilus untuk menjadikan spora sebab kuman hal yang demikian dapat bendung lama tanpa makanan atau oksigen. Agar kuman hal yang demikian terus dapat tumbuh dalam beton, para peneliti memasukkan suplai makanan berupa kalsium laktat dalam wujud kapsul-kapsul kecil. Kapsul hal yang demikian nantinya dicampurkan dalam adonan beton berair. Tak cukup cuma dengan mencampurkan kuman dalam campuran beton, Jonkers juga perlu menambahkan elemen lem seperti batuan kapur.

Sistem kerjanya bahkan cukup sederhana. Apabila kau pernah liat pengerjaan pembuatan tempe, ya ini mirip-mirip lah. Dikala beton mulai retak, karenanya air akan masuk memenuhi jeda-jeda retakan. Aliran air itu akan menyokong kapsul-kapsul yang tercampur di dalamnya pecah dan mengeluarkan kuman serta kalsium laktat. Kuman yang keluar dari dalam kapsul bahkan mulai berkecambah. Dicampur dengan kalsium laktat sebagai sumber makanan, kuman akan terus tumbuh menutup retakan dengan konsistensi semacam batu gamping yang mengeras menjadi wire mesh.

Nggak hanya beton, seorang profesor lain dari Delft University of Technology juga sukses memaksimalkan sistem ‘self-healing‘ pada aspal. Profesor Erik memaksimalkan sistem penyembuhan diri pada aspal dengan mengadaptasi metode kerja pemanasan induksi. Cuma dengan penambahan material serat baja, rupanya aspal dapat ‘menyembuhkan’ diri sendiri. Melewati panas dari aspal, serat baja hal yang demikian akan meleleh dan menempati ruang kosong seperti keretakan pada aspal jalan. Aspal karya Erik malah telah diujicobakan untuk sebagian meter jalan di Belanda dan walhasil bahkan nggak mengecewakan.

Baca Juga : Besi Siku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *