Posted on Leave a comment

Sejarah Otomotif Indonesia dari Motor 1893 dan ‘Kreta Setan’

Sejarah kendaraan bermotor di Indonesia sudah diawali semenjak 126 tahun yang lalu dikala masih dijajah Belanda dan nama negara disebut Nederlands Indie (Hindia Belanda). Kendaraan bermotor pertama merupakan sepeda motor impor yang menginjak Tanah Air pada 1893 melewati Pelabuhan Semarang. Motor yang mengawali semua otomotif Indonesia itu buatan produsen Jerman bernama Hildebrand und Wolfmüller. Beritanya bangkai motor ini pernah ditemukan pada 1932 kemudian direstorasi dan pernah ditempatkan di museum lalu lintas Surabaya.

Kendati di Indonesia kala itu banyak orang Belanda, motor legendaris itu diorder pekerja asal Inggris bernama John C Potter. Potter merupakan masinis di Pabrik Gula Oemboel di Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan berita dari buku Kreta Setan (de duivelswagen), Autopioniers van Insulinde, F.F Habnit, moesson reeks, 1977, yang dirangkum James Luhulima di buku Sejarah Beroda & Kisah Ketidakhadiran Beroda di Negeri ini, Penerbit Buku Arah, 2012, Potter mengorder segera motor itu ke pabrik Hildebrand und Wolfmüller di Jerman.

Baca : Peralatan bengkel murah

Hildebrand und Wolfmüller ialah merek motor pertama di dunia. Nama merek itu diambil dari penemu Heinrich dan Wilhelm Hildebrand bersama Alois Wolfmüller. Hildebrand und Wolfmüller dikenal mulai memproduksi massal motor pada 1894 atau setahun sesudah motornya mendarat di Indonesia. Motor Hildebrand und Wolfmüller memakai mesin 2-silinder 1.489 cc 4-tidak yang diletakkan mendatar. Menyalakan mesin ini amat susah, dapat hingga 20 menit. Malahan dikatakan Potter sesekali seharusnya membakar komponen luar mesin dahulu dengan spiritus buat memanaskannya. Kecuali itu Potter juga menerapkan metode lain, yakni menyokongnya sampai mesin menyala lalu lompat ke atas sadel kemudian berkendara. Aksi ini mirip koboi waktu loncat ke pelana kuda.

Beroda Pertama

Setahun semenjak motor Hildebrand und Wolfmüller hingga ke Indonesia, kendaraan beroda empat pertama hadir juga melewati Pelabuhan Semarang. Beroda pertama merupakan Benz Viktoria yang dibeli Soesoehoenan Soerakarta Pakoe Boewono X pada 1894 seharga 10.000 gulden. Beroda dengan mesin 1-silinder, 2.000 cc, bertenaga 5 daya kuda, dan mempunyai roda kayu itu diorder melewati importir yang terletak di Pasar Besar, Soerabaja, bernama Prottle & Co. Pakoe Boewono X menentukan membeli kendaraan beroda empat atas rekomendasi penasehatnya orang Belanda, dikala itu alat transportasi pada lazimnya merupakan kereta kuda. Penampakan kendaraan beroda empat yang dianggap dapat jalan sendiri tanpa kuda dianggap aneh, karena itu timbul istilah ‘Kreta Setan’.

Baca juga : Peralatan perkakas otomotif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *